Minggu, 01 Juni 2014

IHTIFAL AL-MANSURIYAH


Gerak Jalan Awrad yang setiap tahun dilaksanakan oleh Lembaga Pendidikan Islam Chairiyah Mansuriyah, memiliki nilai sejarah tersendiri bagi masyarakat Jembatan Lima, khususnya bagi Madrasah Chairiyah Mansuriyah yang didirikan pada tahun 1933, oleh KH. Muhammad Mansur. Sebagai tokoh Agama,  KH. Muhammad Mansur (Guru Mansur) yang hidup di masa Indonesia dalam penjajahan Asing, turut serta membangkitkan semangat patriotisme masyarakat di sekitarnya yang sarat dengan nilai-nilai spiritual. Hal ini diperlihatkannya dengan pengibaran Sang Merah Putih di atas menara masjid sebagai bentuk cintanya terhadap tanah air, sekaligus menentang penjajah. 
Selain itu, beliau juga aktif dalam organisasi sosial kemasyarakatan bersama para tokoh Nasional.  Antara lain seperti; KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Agus Salim.   
Kepeduliannya terhadap dunia pendidikan, KH. Muhammad Mansur mendirikan pondok Pesantren yang kemudian beliau kembangkan sebuah pendidikan formal pada tahun 1933, dengan nama “Madrasah Nahdhatul Ulama” dan salah satu siswanya adalah putri beliau; Ibu Hj. Rofi’ah (alm). Madrasah ini, boleh jadi terinspirasi oleh keterlibatan beliau dalam organisasi Nahdhatul Ulama bersama para tokoh nasional seperti KH. Hasyim Asy'ari.
Selain kitab-kitab yang diajarkan kepada para anak didiknya, beliau juga mengajarkan pidato, baris-berbaris yang diiringi drumband, serta pawai siswa secara masal di sekitar Wilayah Jembatan Lima. 
Kegiatan ini dilanjutkan oleh cucu dan cicit  beliau; yaitu KH. Achmadi Muhammad (cucu), dan KH. Fatahillah bin Achmadi Muhammad (cicit), sekaligus kedua tokoh ini  mewarisi ilmu falak-hisab. Pada masa kedua tokoh ini, kegiatan massal gerak jalan ini, dikenal dengan Gerak Jalan Tradisional. Nama ini kemudian diganti oleh Drs. KH. Sanusi Hasan (cucu mantu KH. Muhammad Mansur) dengan nama Gerak Jalan Awrad. "Awrad" dari kata tunggal "wirid" yang dimaksudkan adalah mewiridkan atau melazimkan wirid KH. Muhammad Mansur yaitu melakukan pawai massal dengan mengerahkan siswa setiap tahun menjelang datangnya bulan Ramadhan sebagai kabar berita kepada masyarakat sekitarnya bahwa Ramadhan sudah di ambang pintu. 
Hingga sekarang, kegiatan ini masih berlangsung dilaksanakan oleh keluarga cucu dan cicit KH. Muhammad Mansur di bawah naungan Yayasan Khairiyah Mansuriyah, Fathi Hanif, SH., MH, (Ketua Yayasan), dan KH. Yusuf Mansur, (pembina Yayasan) , Indra Husein Wardihan, SE (Pengawas Yayasan), dan Aliya Husein Wardihan (Bendaha Yayasan).
Pawai siswa secara masal ini  bertujuan  ;
1. Sebagai kabar berita bagi masyarakat Jembatan lima dan sekitarnya bahwa Ramadhan telah dekat.
2. Sebagai media dakwah islam kepada masyarakat agar mempersiapkan diri dalam menyambut hadirnya bulan mulia dengan suka cita.
 3. Sebagai upaya untuk meningkatkan jiwa patriotisme kepada anak didik untuk mencintai dan membela bangsa dan negara, sebagai bagian dari "hubb al-wathan min al-iman" (cinta tanah air bagian dari iman.
4. Sebagai upaya agar siswa dan guru mencintai olahraga. Dengan berolahraga, maka tubuh menjadi sehat. Karena jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat (al-'aqlu al-salim fi al-jismi al-salim) akal yang sehat tergantung pada tubuh yang sehat.
5. Untuk membangun keharmonisan antara siswa dengan guru, guru dengan guru, guru dengan masyarakat, khususnya orang tua siswa. 
Kegiatan ini, tidak saja melibatkan para siswa dan guru, tetapi juga melibatkan partisipasi masyarakat, organisasi sosial, organisasi islam, tokoh masyarakat,  pihak pemerintah, dan aparat kepolisian wilayah Tambora Jakarta Barat. 
Peserta didik yang terlibat dalam acara Gerak Jalan Awrad ini, terdiri dari TK/PAUD, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan SMPI Chairiyah Mansuriyah yang berada dibawah Yayasan Pendidikan Khairiyah Mansuriyah, dengan jumlah peserta tidak kurang dari 800 orang. Mereka dikelompokkan pada beberapa kelompok ; Kelompok pengibar merah putih, Kelompok Drumband I, Kelompok Pramuka, para siswa setiap tingkatan dan kelas, di akhiri dengan kelompok Drumband II. Selain itu, terdapat pula kelompok marawis, dan kelompok adat nasional.
Rute yang dilalui adalah : Start (MI. Chairiyah Mansuriyah-Jl. Kiara-Jl. Pasar Angke- Jl. Kali Pojok- Jl. Krendang Raya Puskesmas - Jl. KH. Moh. Mansur - Jl. Betet Raya- Jl. Suteng- Jl. Tambora-Kembali ke Jl. Sawah Lio (MI)
















    

Tidak ada komentar: