Oleh : Hasan Luthfy Attamimy
Perumahan Poris Indah
Perumahan Poris Indah mulai digarap sekitar pada tahun 1988, dan baru dihuni sekitar pada tahun 1989 dengan jumlah penduduk sekitar 1000 orang. 25% dari populasi penduduknya beragama Islam. Mereka tinggal di tiga blok ; Blok C, Blok D, dan Blok E.
Terdorong oleh kebutuhan terhadap Agama, mereka mengadakan kegiatan pengajian (taklim) yang dipimpin oleh KH. Romli Mugni dari Kampung Dongkal. Kampung ini persis berbatasan dengan Perumahan Poris Indah terletak di sebelah selatan-timur perumahan. Pengajian dilaksanakan setiap malam Jum’at, ba’da Isya. Media taklim ini menjadi sarana sillaturahim umat Islam yang jumlahnya lebih minim dibandingkan non muslim. Sekaligus menjadi penghubung antara jamaah di wilayah Cipondoh.
Sejarah Berdirinya Mushalla al-Hijrah
Kegiatan taklim ini dikerkembangkan dengan rencana pembangunan sarana ibadah. Sebab umat Islam di perumahan ini, merasa kesulitan untuk menunaikan salat berjamaah. Selain itu, selama 2 tahun mereka tinggal di perumahan ini merasa kesulitan untuk bertarawih, kecuali mereka yang dekat dengan kampung Dongkal. Namun ada sebagian masyarakat yang memprakarsai salat terawih di jalan raya. Salat terawih pertama kali – selama umat islam tinggal di Poris Indah - dilaksanakan pada tahun 1990 di wilayah Blok D. Beberapa tokoh Agama seperti; Ust. Somawijaya, Ust. Dedi Jumhadi, Ust. Turmudzi, Ust. U. Syamsuddin dan penulis secara bergantian memimpin jamaah terawih dan memberikan taushiyah Ramadhan. Di dorong oleh keinginan dan semangat ukhuwat islamiyah, para tokoh bersama jamaah melaksanakan salat ‘Idul Fitri pertama tahun 1990 di wilayah Blok E (sekarang di depan Kantor Sekretariat RW 05, Jl. Cendana X).
Di sisi lain, panitia yang telah dibentuk pada akhir 1989, terus bergerak menghimpun dana bersama masyarakat untuk melanjutkan rencana pembangunan Mushalla. Untuk merealisasikan rencana tersebut, panitia memanfaatkan pasilitas umum (Pasum) yang terletak di wilayah Blok C , yang dimulai dengan memasang pondasi. Namun hal tersebut mendapat hambatan dari Developer PT. Panji Graha Indah sebagai pengembang Perumahan Poris Indah dengan membongkar kembali pondasi yang sudah dibangun oleh masyarakat. Tentu saja sikap devoleper mendapat reaksi keras dari masyarakat muslim Poris Indah.
Muhammad Marthin Hutasuhut sebagai Ketua Panitia yang didampingi oleh T. Adi Wijaya sebagai Sekretaris Pembangunan, bersama beberapa orang jamaah taklim melakukan pendekatan kepada pihak-pihak terkait, di antaranya DPRD Tangerang. Namun hasilnya tidak memuaskan. Sekitar 19 orang yang terdiri dari Panitia dan masyarakat akhirnya melanjutkan kasus tersebut kepada Camat Cipondoh, Drs. Achmad Kosasih. Hasil musyawarah kedua belah pihak ini, camat Cipondoh memberikan lokasi di wilayah Blok E (Barat), yang sekarang Jl. Cendana IX RT 002/05 dengan luas tanah 180,75 m2.
Melalui Camat Cipondoh, PT. Panji Graha Indah membuat Surat Perjanjian yang berisi penyerahan tanah untuk pembangunan mushalla al-Hijrah kepada pihak Panitia yang diwakili oleh Muhammad Martin Hutasuhut. yang ditandatangani oleh Ir. Tanto Wibowo sebagai Direksi dan Muhammad Martin Hutasuhut, pada tanggal 22 Juni 1990.
Tepat hari Selasa, 3 Juli 1990 / 10 Dzulhijjah 1410H, masyarakat muslim Poris Indah melaksanakan salat Idul Adha 1411H dengan imam dan khatib Ust. H. Somawijaya, kemudian dilangsungkan dengan peletakkan batu pertama pembangunan Mushalla al-Hijrah, usai salat. Peletakkan batu pertama ini dihadiri oleh Kapolsek Cipondoh dan pihak devolepor. Mereka masing-masing memberikan sambutannya pada acara tersebur.
Mushalla pertama
Semangat masyarakat untuk memiliki sarana ibadah cukup tinggi. Hal itu terlihat dari kebersamaan mereka bekerja bakti dan mengumpulkan dana, terlebih lagi pada saat hari-hari libur kerja. Semua masyarakat baik yang muda atau yang tua turut serta dalam pembangunan mushalla. Bahkan tak ketinggalan ibu-ibu menyiapkan konsumsi untuk yang bekerja. Semangat ini mendorong proses pembangunan lebih cepat. Sehingga dalam waktu beberapa bulan, mushalla ini telah berdiri dan dapat digunakan untuk salat berjamaah dan bersilaturrahim. Namun belum seratus persen rapih secara utuh. Sebab masih ada beberapa bagian yang harus dibenahi.
Pada hari Sabtu, 6 Februari 1993/14 Sya’ban 1413H, masyarakat menggelar acara Peringatan Isra-Mi’raj, dan secara formal mushalla al-Hijrah diresmikan dengan mengundang seorang penceramah kondang KH. Ahya al-Ansori, pimpinan pondok Pesantren Minhaj Thalibin, dan hadir pula pada acara tersebut tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat sekitarnya seperti KH. Romli Mugni sebagai pembimbing jamaah Majelis Taklim.
Mushalla al-Hijrah sebagai sarana ibadah yang pertama hadir di Perumahan Poris Indah mempunyain arti tersendiri bagi masyarakat muslim di wilayah tersebut. Pertama, mushalla sebagai tempat beribadah dan berjamaah menjadi kebutuhan yang signifikan, kedua, mushalla memudahkan masyarakat berinteraksi dan berkomunikasi untuk membahas persoalan yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat muslim di perumahan tersebut., ketiga mushalla menjadi kebanggan masyarakat muslim Poris Indah, karena keberadaannya menjadi identitas keislaman masyarakat.
Perkembangan
Sejalan dengan pertumbuhan penduduk di Perumahan Poris Indah, populasi umat Islam pun bertambah. Sementara jumlah jamaah mengalami peningkatan. Terutama kegiatan pengajian anak-anak dan remaja mencapai 70 orang lebih. Demikian pula kegiatan taklim kaum ibu dan kaum bapak cukup semarak, terutama pada saat peringatan hari-hari besar Islam, seperti Maulid Nabi, Isra Mi’raj, dan halal bihalal cukup membludak. Oleh sebab itu, al-Hijarah terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Baik dari sisi kepengurusan, kegiatan atau pun sarana prasanaranya.
Sejak berdirinya al-Hijrah sampai tahun 1994, al-Hijrah belum memiliki pengurus. Kepengurusan masih ditangani oleh Panitia. Hal ini dikarenakan pembangunan masih berjalan, meskipun secara formal telah diresmikan. Namun pada tahun 1994, mulai dibentuk kepengurusan dengan menunjuk Hasan Luthfy Attamimy (penulis) sebagai Ketua, dan Sekretaris U. Syamsuddin, untuk periode 1994-1999, periode 1999-2004, penulis ditunjuk kembali bersama H. Surya Duladi sebagai Sekretaris. Dan periode 2004-2009 penulis ditunjuk kembali, dan H. Tri Purnomo sebagai Sekretaris.
Sejak tahun 1993 sampai sekarang, al-Hijrah mengalami beberapa kali renovasi;
1. Mengembangkan ruang depan (teras depan dan samping), dan membuat pagar sekeliling mushalla (1995)
2. Membangun kantor Sekretariat, memperbaiki ruang wudu, kamar mandi dan pemasangan auning (1996)
Sehubungan dengan kondisi bangunan yang kurang memadai untuk menampung jamaah, maka pada tahun 2005, tepatnya hari Ahad, 4 Desember 2005/2 Dzulqo’dah 1426H, dilakukan rehab total. Pembangunan ini dilakukan dalam 3 tahap. Tahap pertama membangun ruang utama untuk salat, tahap kedua membangun teras, ruang wudu dan kantor secretariat, dan tahap ketiga melengkapi kekurangan seluruh ruangan, hingga saat ini masih berlangsung penyempurnaan-penyempurnaan.
Pada tanggal 18 Ramadhan 1427/11 Oktober 2006, mushalla al-Hijrah ditingkatkan statusnya menjadi MASJID AL-HIJRAH dengan menyerahkan data-data ke Kecamatan Cipondoh, Drs. Sahruddin (mantan Lurah Cipondoh Indah, Perumahan Poris Indah). Namun, sampai saat ini, masjid al-Hijrah belum melaksanakan ibadah Jum’at sehubungan beberapa faktor ;
1. Masjid – masjid yang belakangan berdiri, seperti Ainul Yaqin Blok C, al-Ikhlas Blok D, dan al-Gifari Blok E Tanjung, masih menampung jamaah.
2. Masjid al-Hijrah belum sepenuhnya memiliki fasilitas yang ideal untuk mendirikan salat Jum’at, walau keseiapan pengurus untuk itu sudah ada. Sehingga kurang nyaman untuk salat Jumat. Sesuai dengan rencana dan program masjid, Insya Allah, pada tahun 2010, salat Jumat akan dimulai.
Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan di masjid al-Hijrah disesuaikan dengan program kerja masjid. 1) Kegiatan Kemasyarakatan, 2) Ubudiyah dan Tarbiyah, 3) Pemeliharaan dan Pembangunan, dan 4) Hubungan Kemasyarakatan dan Dana.
1. Kegiatan Sosial Kemasyarakatan yang sudah dilaksanakan; Kunjungan ke pondok-pondok Pesantren, santunan dan pemberian pakaian, beras dan lain-lain kepada masyarakat miskin di daerah-daerah, seperti di Rumpin Bogor dan Labuan, bantuan bencana alam yang terjadi pada tahun 2002, penerimaan dan distribusi zakat, pemotongan hewan kurban dan lain-lain.
2. Kegiatan Ubudiyah dan Tarbiyah. Kegiatan ini berupa pengajian, tadris ramadhan (pesantren kilat) bagi anak-anak dan remaja, hari-hari besar Islam dengan mengundang tokoh-tokoh nasional, tadarrusan Ramadhan dan lain-lain.
Untuk kegiatan ubudiyah dan tarbiyah ini, pernah menyelenggarakan pengajian bulanan dengan mengundang ; KH. Sukron Ma’mun (Pimpinan Pondok Pesantren Dar Rahman Jakarta), KH. Muchtar Nasir (Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta), Ust. Umar Husen, MA (Sekjen Dewan Da’wah Indonesia Jakarta), Ust. Syarifin Maloko (Anggota DPRD DKI Jakarta), Ust. Drs. Munif Ahmad Jakarta, dan lain-lain.
Selain kegiatan tersebut, Masjid al-Hijrah sejak tahun 1995 sampai sekarang telah menerima non muslim untuk menyatakan diri masuk Islam sebanyak 19 orang, baik dari Katolik, Protestan, Budha dan Hindu. Yang terakhir adalah saudari Hanna (lahir 1982), Kristen Protestan menyatakan Islam pada tanggal 14 Juli 2008/11 Rajab 1429H di Masjid al-Hijrah
Dalam meningkatkan bidang ini, dan atas kesadaran para Remaja Islam, maka pada hari Sabtu, 12 Rabi’ul Awal 1428H/31 Maret 2007M, terbentuk organisasi remaja masjid ; FORUM REMAJA ISLAM MASJID AL-HIJRAH (FRIMA) yang diketuai oleh Abdi Robbi el-Malik, mahasiswa UIN Jakarta. Kawula muda yang rata-rata mahasiswa dan usia SLTA ini sangat responsive terhadap kegiatan keagamaan. Dan mereka menjalin kegiatan dengan remaja masjid-masjid lainnya di Perumahan Poris Indah, seperti Gamma (masjid al-Gifari), Irma (masjid al-Ikhlas), Rismaya (masjid Ainul Yaqin) serta Risma (masjid Dar el-Makmur, Cipondoh Makmur).
3. Pembangunan dan Pemeliharaan. Bidang ini bergerak dalam masalah pemeliharaan masjid dan pengadaan perlengkapannya sebagaimana dikemukakan di atas tentang pembangunan.
4. Hubungan Kemasyarakatan dan Dana. Untuk menunjang kegiatan dan pemeliharaan masjid, ditugaskan kepada bidang ini.
Guna memenuhi kebutuhan masyarakat muslim Perumahan Poris Indah, dibentuk pula Paguyuban DUKA CITA AL-HIJRAH. Paguyuban ini telah dibentuk pada hari Ahad, 11 Oktober 1998. Berangkat dari banyaknya pengalaman yang terjadi di Perumahan Poris Indah, sejak tahun 1991 sampai sekarang, keluarga yang tertimpa musibah kematian acapkali menghadapi berbagai problema untuk menyelesaikan jenazah anggota keluarganya, baik dari sisi finansial, material atau sarana dan prasarana. Di sisi lain, bahwa setiap individu muslim mempunyai tanggungjawab moral untuk membantu menyelesaikan janazah. Baik dipandang dari sisi hukum Islam atau dipandang dari sisi kemanusiaan dalam hubungan social kemasyarakatan.
Sampai saat ini, jumlah anggota paguyuban sudah mencapai 168 anggota keluarga. Keberadaan paguyuban ini dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Karena dengan membayar infak wajib setiap bulan sebesar Rp. 5000,- keluarga yang mendapat musibah merasa tertolong. Semua fasilitas untuk janazah sudah ditanggung oleh paguyuban tersebut.
Paguyuban Duka Cita al-Hijrah secara organisatoris berada di bawah Masjid al-Hijrah. Ini merupakan langkah pengembangan kegiatan yang menyangkut kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, penulis membuat Pedoman Kerja Paguyuban (AD/ART) yang dibahas dalam forum rapat kerja pengurus dan masyarakat. Sehingga pedoman tersebut diakui keberadaannya.
Penutup.
Sebagaimana masjid-masjid lainnya, masjid al-Hijrah juga ingin mengedepankan pembangunan umat melalui berbagai kegiatannya, khususnya dalam bidang keagamaan. Karena hal ini merupakan tugas dan kewajiban setiap muslim untuk dakwah dan beramar ma’ruf nahi munkar. Langkah ini pun sejalan dengan program pemerintah sebagai upaya membantu mencerdaskan bangsa, mendewasakan umat, dan memikul rasa tanggungjawab dalam pembangunan nasional.
Lampiran
HASIL KEPUTUSAN MUSYAWARAH
PENGURUS DAN JAMAAH MASJID AL-HIJRAH
Sabtu, 26 Juni 2004 / 08 Jumadil Awal 1425H
PENGURUS MASJID AL-HIJRAH
PERIODE 2004 - 2009
1. Dewan Kehormatan
Ketua : M. Guntur MA (Ketua RW 05 Kel. Cipondoh Indah)
Anggota : H. Solahuddin Al-Ayubi (tokoh masyarakat)
: H. Muhammad Asykur (tokoh masyarakat)
: Drs. T. Adi Wijaya, MT (tokoh masyarakat)
2. Dewan Harian
Ketua : Hasan Luthfy Attamimy, S.Ag
Sekretaris : H. Tri Purnomo
Bendahara : U. Syamsudin
Anggota : Muhammad Jumono
: Urip Juanda
: Mirda Adamar
: Zaenal Abidin
: Sugimin
: Mauzir Sikumbang
: M. Taufik Danumiharja
: Karman
Ditetapkan : Di Tangerang
Tanggal : 31 Agustus 2004M
15 Rajab 1425H
2 komentar:
Asslmlkm, semoga Al Hijrah dibawah kepemimpinan ustd makin hidup baik kegiatan remajanya maupun kegiatan bapak-bapaknya dan ditambah lagi kegiatan paguyuban yang tentunya dibawah naungan Al Hijrah.Amiin
semoga masjid al hijrah semakin eksis sebagai pusat pembinaan/pencerahan agama Islam bagi warga Blok.E khususnya dan Poris Indah umumnya terutama para remaja sebagai pemegang tongkat estafet untuk kemajuan Islam di Poris Indah dsknya
Posting Komentar